Tingkatkan Kompetensi Siswa Jelang SNPMB 2026, GO Gandeng Dindikbud Banten
BANTEN, Obornewsbanten.com – Ganesha Operation (GO) kembali melanjutkan rangkaian kerja sama pendidikan yang sebelumnya telah digelar bersama berbagai Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama di beberapa provinsi di Indonesia.
Kali ini, giliran Provinsi Banten yang menjadi tuan rumah kolaborasi tersebut.
Melalui dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, GO menghadirkan program edukatif yang ditujukan untuk memperkuat layanan pembelajaran serta meningkatkan kesiapan siswa menghadapi tantangan akademik.
Kegiatan yang dikemas dalam Webinar Pendidikan Kerja Sama antara Ganesha Operation dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten ini mengusung tema “Strategi Lulus PTN/PT Kedinasan dan Sukses TKA.”
Webinar tersebut berlangsung pada 12 November 2025 dan diikuti oleh siswa kelas XII SMA/SMK, guru, serta orang tua dari berbagai wilayah di Banten.
Antusiasme peserta terlihat dari tingginya partisipasi, baik melalui Zoom maupun siaran langsung di kanal YouTube resmi Ganesha Operation yang mencatat lebih dari 6.000 penonton.
Di beberapa sekolah, kegiatan ini bahkan disambut dengan antusias melalui sesi nonton bareng sebagai bentuk dukungan terhadap persiapan akademik siswa.
Dengan cakupan peserta yang luas dan dukungan penuh dari Disdikbud Banten, kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk membuka akses pendampingan belajar yang lebih merata serta mendorong siswa Banten lebih siap menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.
Sambutan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
Pembahasan pertama disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Dr. H. Jamaluddin, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Drs. Adang Abdurrahman selaku Plt. Kepala Bidang SMA.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi tengah berupaya meningkatkan angka partisipasi lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Ia menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Disdikbud adalah membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menjadi target banyak peserta didik di Banten.

Upaya tersebut membutuhkan dukungan berupa pemahaman materi, latihan soal yang konsisten, hingga pembiasaan melalui tes atau try out agar siswa terbiasa dengan format ujian.
Tahun ini, tambahnya, muncul pula tantangan baru berupa Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang menjadi salah satu instrumen seleksi bersamaan dengan penilaian rapor.
Kondisi ini membuat siswa perlu memiliki kesiapan yang lebih matang.
Ia berharap kolaborasi antara Ganesha Operation, Disdikbud Provinsi Banten, dan sekolah-sekolah dapat menjadi dorongan nyata bagi siswa dalam mewujudkan cita-cita mereka.
Baik masuk ke PTN maupun perguruan tinggi swasta, ia menekankan bahwa setiap pilihan harus disesuaikan dengan minat dan bakat anak.
Melalui kerja sama ini, pemerintah berharap siswa Banten mendapat akses lebih luas terhadap pendampingan belajar yang relevan dengan kebutuhan mereka hari ini.
Pemaparan Ganesha Operation oleh Prof. Bob
Pembahasan berikutnya disampaikan oleh Direktur Utama Ganesha Operation, Prof. Dr. Ir. Bob Foster, M.M.
Dalam paparannya, Prof. Bob menekankan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa Banten menyiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi, baik PTN maupun sekolah kedinasan.
Ia menjelaskan bahwa strategi yang dibahas hari itu menjadi sangat penting mengingat ketatnya persaingan pada Tahun Ajaran 2024/2025.
Prof. Bob memaparkan data nasional yang menunjukkan bahwa dari total 5,4 juta lebih siswa kelas XII, hanya sekitar 9 persen yang berhasil lulus SNBP dan SNBT 2025.
Artinya, sebanyak 4,97 juta siswa belum berhasil masuk melalui jalur tersebut. Kondisi ini membuat kesiapan akademik menjadi faktor penentu.
Karena itu, GO menghadirkan program pendampingan terarah melalui simulasi TOBK (Try Out Berbasis Komputer) Nasional yang dirancang mirip dengan UTBK–SNBT sebenarnya.
TOBK Nasional GO, jelas Prof. Bob, sama dengan pola resmi UTBK–SNBT, mulai dari sistem blocking time, penggunaan skema penilaian IRT, hingga pembobotan klaster bidang.
Bahkan, banyak soal TOBK Nasional GO yang terbukti relevan dan sering muncul di ujian sebenarnya.
Dengan jumlah peserta nasional yang besar dan data respons yang masif, GO mampu menghasilkan Prediksi Lulus (PL GO) yang lebih akurat. “TOBK sesuai UTBK–SNBT hanya ada di GO,” tegasnya.
Ia juga memaparkan hasil pelaksanaan TOBK nasional di bulan Agustus 2025 lalu. Dari total 321.305 peserta, sebanyak 12.971 di antaranya berasal dari Banten.
Adapun tiga sekolah dengan rata-rata nilai tertinggi se-Provinsi Banten adalah MAN Insan Cendekia Serpong, SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang, dan SMA Islamic Village.
Untuk tingkat individu, skor tertinggi di Provinsi Banten diraih oleh Davina Ilisha Ardelia dari SMA Islamic Village dengan nilai 846,23.
Selain strategi menghadapi seleksi masuk PTN, Prof. Bob juga membahas persiapan menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Ia menjelaskan bahwa TKA kini mencakup mata uji wajib seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, serta dua mata uji pilihan yang harus disesuaikan dengan minat program studi siswa.
Pemilihan mapel pilihan, tegasnya, harus mempertimbangkan dua hal yaitu mata pelajaran pendukung program studi dan peluang siswa mendapatkan nilai tinggi pada mata uji yang dipilih.
Ia menambahkan bahwa nilai TKA berfungsi sebagai validator nilai rapor. Apabila nilai rapor tinggi namun nilai TKA rendah, maka hasil tersebut dianggap akan melemahkan nilai rapor. Karena itu, latihan terarah sangat diperlukan untuk mengoptimalkan skor TKA.
Sebagai penutup, Prof. Bob memperkenalkan strategi inti pembelajaran GO melalui Formula 3B: Belajar, Berlatih, dan Bertanding.
Pendekatan ini membantu siswa dengan kemampuan akademik beragam untuk mencapai hasil optimal, termasuk mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk perguruan tinggi.
Dukungan teknologi juga menjadi bagian penting dari GO, salah satunya melalui aplikasi GO Expert, platform belajar yang memungkinkan siswa mengakses materi, latihan, dan simulasi di mana saja dan kapan saja.
Motivasi
Melalui rangkaian penyampaian materi dan diskusi yang berlangsung interaktif, kerja sama antara Ganesha Operation dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten diharapkan dapat memberikan dorongan nyata bagi peningkatan kualitas pembelajaran di daerah.
Kegiatan ini tidak hanya memberi wawasan baru kepada siswa, tetapi juga memperkuat peran sekolah dan orang tua dalam mendampingi persiapan akademik peserta didik menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.
“Semangat belajar, Pejuang PTN!”
Harapan besar melekat pada keberlanjutan kolaborasi ini.
Baik GO maupun Disdikbud Banten menilai bahwa pendampingan belajar yang terarah, berbasis data, dan relevan dengan tuntutan seleksi nasional mampu membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk mencapai cita-cita mereka.
Dengan dukungan program yang tepat, siswa Banten diharapkan dapat bersaing lebih kuat di tingkat nasional, baik pada jalur PTN maupun sekolah kedinasan.
Menutup kegiatan, Prof. Bob menyampaikan pesan motivasi kepada seluruh peserta agar tetap konsisten dalam belajar.
“Lakukanlah kegiatan belajar dengan optimis, dengan rajin, dan dengan baik. Karena siapa Anda hari ini adalah hasil dari apa yang Anda lakukan kemarin. Siapa Anda besok adalah hasil dari apa yang Anda lakukan hari ini secara konsisten. Tetap semangat belajar, Pejuang PTN. Doa kami sukses buat adik-adik semua,” ujarnya sebagai penutup. (Advetorial)
