Merak – Bakauheni Jadi Sorotan Nasional, Danrem 064/MY Ikut Bahas Langkah “Zero Compromise”
CILEGON, Obornewsbanten.com – 19 November 2025 – Kesiapan jalur penyeberangan Merak – Bakauheni menjelang periode Natal dan Tahun Baru kembali menjadi perhatian nasional. Untuk memperkuat budaya keselamatan pelayaran, Kementerian Perhubungan RI menggelar Public Audience Kampanye Keselamatan Pelayaran, Peningkatan dan Pengawasan Budaya Keselamatan Pelayaran di Hotel The Royal Krakatau, Kota Cilegon, pada Selasa (19/11).
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta ini menghadirkan unsur Dirjen Perhubungan Laut, Pemerintah Provinsi Banten, Forkopimda, instansi teknis maritim, operator pelayaran, hingga komunitas nelayan. Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., hadir mewakili unsur keamanan wilayah untuk memastikan sinergi multi pihak berjalan optimal, terutama dalam mengantisipasi lonjakan arus penyeberangan.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pelayaran, Capt. Hendri Ginting, M.M., membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa kampanye keselamatan ini merupakan langkah strategis menghadapi aktivitas pelayaran yang meningkat signifikan pada periode Nataru. Edukasi keselamatan, peningkatan kepatuhan SOP, dan penguatan pengawasan menjadi fokus utama demi meminimalisir potensi kecelakaan laut.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, M.T, menambahkan bahwa Banten merupakan jalur pelayaran terpadat di Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan infrastruktur, digitalisasi layanan, serta penyempurnaan SOP sektor pelabuhan mutlak harus dilakukan demi menjamin keselamatan penumpang dan petugas.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, S.T., M.T, menekankan bahwa keselamatan pelayaran adalah komitmen negara yang tidak boleh dikompromikan. Banten, sebagai pusat kemaritiman Asia Tenggara sejak abad ke-16, memiliki pelabuhan-pelabuhan vital termasuk Merak yang menjadi simpul utama mobilitas Jawa – Sumatera. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan keselamatan pelayaran tidak hanya ditentukan oleh regulasi dan fasilitas, tetapi juga oleh disiplin semua pihak untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban. Dirjen Hubla juga mengajak pemerintah daerah, TNI Polri, operator kapal hingga masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan budaya keselamatan dalam setiap aktivitas maritim.
Kehadiran Danrem 064/MY Brigjen TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han.
., dalam forum konsolidasi ini menunjukkan komitmen Korem 064/Maulana Yusuf dalam mendukung keamanan wilayah darat dan maritim. Korem menempatkan sinergi antar instansi sebagai faktor penting untuk memastikan keselamatan masyarakat, termasuk kesiapsiagaan terhadap kerawanan aktivitas maritim di jalur vital Merak Bakauheni, terutama saat periode padat penumpang.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan alat keselamatan dan legalitas pelayaran bagi nelayan, berupa life jacket, life buoy, pas kecil, dan buku pelaut merah. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Dirjen Perhubungan Laut, Danrem 064/MY, Ketua DPRD Banten dan Kadishub Provinsi Banten. Selain itu dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kelancaran dan keselamatan transportasi Merak Bakauheni serta pemberian penghargaan Kementerian Perhubungan RI kepada KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas IV Bakauheni, BPTD Banten, dan BPTD Lampung.
Diskusi publik turut digelar dengan melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Merak, dan AMSAT International. Pembahasan difokuskan pada aspek cuaca maritim, kesiapsiagaan pertolongan, serta teknologi komunikasi keselamatan guna memperkuat mitigasi risiko kecelakaan laut.(Nsr)
