ADVETORIAL

Peringatan Hari Anak Nasional, Penjabat Wali Kota Tangerang Tampung 15 Aspirasi dan Gagasan Anak-anak

Tangerang (obornewsbanten.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, mendorong pemerintah daerah agar terus mengoptimalkan hak-hak dan perlindungan anak-anak di wilayah, sehingga terwujudnya kota yang layak anak.

Demikian disampaikan Pj Wali Kota Tangerang, dalam sambutannya usai mendengarkan aspirasi anak Kota Tangerang, pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40, tingkat Kota Tangerang, yang berlangsung di selasar Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (30/7).

Dr. Nurdin, mengatakan, kegiatan ini tidak hanya seremonial saja, tapi menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi dan gagasan mereka, yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan layak untuk tumbuh kembang mereka.

“Tadi 15 harapan dari anak-anak, akan kita elaborasikan di dalam aktivitas masing-masing perangkat daerah, dan ini akan menjadi bagian dari prioritas pemerintah daerah dalam mewujudkan kota semakin layak bagi anak mulai dari digitalnya sampai teknisnya,” ujar Dr. Nurdin.

Dr. Nurdin, juga menekankan pentingnya mendengar suara dan aspirasi anak-anak, sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang layak bagi mereka.

“Saatnya kita mendengarkan dan mewujudkan tuntutan para generasi penerus kita. Karena kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadikan Kota Tangerang sebagai tempat yang aman dan mendukung kemajuan bagi generasi penerus bangsa ini,” pungkasnya. Sebagai bentuk nyata dari aspirasi anak-anak, dalam kesempatan ini turut dipaparkan15 tuntutan yang merupakan suara hati mereka, yang diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Adapun hasil dari penetapan Suara Anak Indonesia tingkat Kota Tangerang Tahun 2024, di antaranya, Mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan perlindungan di dunia digital terkait privasi data dan identitas serta pengawasan terhadap Informasi Layak Anak (ILA) untuk menghindari diskriminasi dan perilaku menyimpang. Mendesak pemerintah untuk mempertahankan Kawasan Tanpa Rokok, melarang iklan dan promosi rokok, serta menyediakan edukasi dan layanan berhenti merokok yang ramah anak. Mendorong peningkatan kualitas fasilitas umum yang ramah disabilitas, terutama disatuan pendidikan. Memohon kepada pemerintah untuk meninjau dan memastikan kualitas hidup anak-anak di lembaga alternatif. Mendorong peningkatan kualitas fasilitas, program pelatihan, dan pembelajaran yang variatif dan interaktif di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kota Tangerang, dan sebagainya.

Dr. Nurdin, berharap, dengan mendengarkan aspirasi anak-anak, kita dapat bersama-sama membangun Kota Tangerang yang lebih baik, aman, dan lebih layak bagi generasi penerus kita.

“Anak-Anak ialah aset dan masa depan bangsa yang perlu kita dengar dan wujudkan aspirasinya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Pj Wali Kota mengukuhkan Gen Re atau Generasi Berencana serta menyerahkan penghargaan kepada peserta lomba HAN tingkat Kota Tangerang.

Tihar, SE.MSi Kepala Dp3ap2kb Kota Tangerang mengatakan rangkaian kegiatan hari puncak hari anak yang sudah di selenggarakan berjalan dalam waktu 1 bulan yang lalu beberapa lomba lomba di laksanakan dan hari ini adalah puncaknya kegiatan kita bersama anak-anak sekota Tangerang, ujarnya.

Tihar menjelaskan Pemenuhan hak-hak anak di kota Tangerang ya berjalan yang tadi di sampaikan ada 12 keinginan masyarakat dan anak-anak itu sendiri yang mudah-mudahan bisa di eksekusi dan di implementasi apa yang di sampaikan oleh pak walikota masing-masing opd bisa sama-sama untuk bisa mengesekusi apa yang menjadi hak-hak anak itu sendiri. Program nyatanya bahwa ruang terbuka hijau juga adalah hak pemenuhan anak kemudian ruang-ruang belajar juga pemenuhan anak dan kegiatan bermain serta berdiskusi sudah berjalan sudah ada jadi memang kita perlu tingkatkan kembali saja mana tau di revitalisasi.

Di kota Tangerang itu perlindungan anak sudah ada selama ini berjalan setiap hari kami menerima aduan dari masyarakat terutama anak-anak itu sendiri atau perempuan terkait dengan masalah hak-haknya ada yang bully dan lain lain pokoknya hak-hak mereka yang di rampas atau di sakiti itu kamu sudah membuka ruang itu bersama rekan-rekan ada pisikolog ada protesi hukum dan lain-lainnya. salah satu adalah bustaga bagaima menciptakan parenting terhadap keluarga itu sendiri. Penyuluhan itu sendiri kita berjalan dari sekolah dari masyarakat dari juga RT RW kita berjalan sudah berjalan. Kerjasamanya dengan masyarakat itu sendiri ada yang membentuk kampung ramah anak kecamatan ramah anak dan lain-lain.

Kalau melihat dari angka masuk dalam laporan kita setiap hari karna kami memiliki ada WhatsApp gruop nya dan di PPA itu setiap hari masuk cenderung menurun kalo melihat dari beberapa bulan yang lalu laporan-laporan perempuan dan anak kalau dulu dalam satu hari itu ada 2 sekarang dalam 1 haru nihil bahkan dalam 1 minggu cuma 1 berartikan ada penurunan mudah-mudahan masyarakat ini sudah semakin peduli mau melapor dan menjadi pelopor itu intinya bagaimana mereka menjadi pelopor dan pelapor di wilayah itu sendiri .Angka tahun ini ada 120 laporan berjenis jadi berbagai macam jenis ada anak ada perempuan ada KDRT ada laki-laki juga ada yang melaporkan.

“Untuk permintaan anak-anak dispensasi anak-anak di bawah umur” Itu masuk ke ranah UUD anak itu ada maka kota Tangerang kemarin pada saat di lakukan ekspos oleh bapak BKKBN dari kementrian itu kota Tangerang Alhamdulillah di bawah aman jadi untuk anak yang menikah di bawah umur itu hanya 0, sekian % saja artinya untuk kondisi kota Tangerang aman karna bagaimana juga menjaga agar si anak tidak menikah dini karna berbahaya terhadap anak yang akan di lahirkan karna tidak akan sehat dan reproduksinya belum kuat, ujarnya. (Adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *