SERANG RAYA

Alami Penurunan Kasus, Kabupaten Serang Target Zero Stunting

SERANG, Obornewsbanten.com – Angka kasus stunting di Kabupaten Serang mengalami penurunan pada Tahun 2024 sebesar 20,2 persen dari 23 persen pada Tahun 2023. Penurunan berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGBM.

Hal ini terungkap pada Publikasi Penanganan Stunting ’Melalui pemanfaatan Data e-PPGBM Surveilans Gizi hasil penimbangan Bulan Agustus 2025 yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang di Aula Tb. Suwandi pada Kamis, 13 November 2025 yang dibuka Wakil Bupati Serang, Muhammad Najib Hamas.

”Saya hadir mewakili ibu bupati untuk rembug penanganan stunting. Makanya tadi stakeholdernya adalah dinas kesehatan, seluruh dinas, puskesmas, para camat, stakeholder akademisi, kemudian dari ormas,”ujarnya kepada wartawan.

Kata Najib Hamas, kegiatan saat ini penyampaian indeks kinerja untuk stunting dengan menerima berbagai masukan dalam forum tersebut. Diharapkan kedepannya, kolaborasi dan sinergi penangan stunting di Kabupaten Serang semakin masif sehingga angka stunting kedepan semakin menurun.

”Nanti (dampakanya) indeks kesehatan masyarakat Kabupaten Serang semakin meningkat di 2026,”katanya.

Menurut Najib Hamas, dalam upaya sinergi penurunan stunting di Kabupaten Serang sudah bagus, hanya saja tinggal meningkatkan indikatornya. Karena dengan situasi efisiensi di berbagai bidang anggaran, tetapi semangat untuk berkolaborasi ini diharapkan terutama dari akademisi, praktisi dan profesional.

”Karena berbicara berkaitan dengan stunting tidak hanya makanan bergizi, tetapi akan kita perkuat juga aspek penyuluhan edukasi untuk adanya pencegahan. Dengan program makan bergizi gratis, mudah-mudahan ini juga bagian mengurangi angka stunting,”paparnya.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Rahmat Setiadi mengatakan bahwa kegiatan saat ini sosialisasi untuk eliminasi dari stunting, untuk bagaimana Kabupaten Serang terutama di dinas kesehatan itu bisa menurunkan kembali angka stunting.

”Tahun kemarin dibanding tahun ini alhamdulillah sudah ada penurunan angka stunting. Artinya kita berhasil menekan angka stunting sampai ke daerah-daerah, yang tadinya 23 persen (tahun 2023) sekarang (Tahun 2024) turun 20,2 persen,”ujarnya.

Rahmat Setiadi berharap, saat ini dengan cara berkolaborasi lintas sektor semua OPD untuk berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Mudah-mudahan juga semua OPD mempunyai program untuk menurunkan angka stunting, walaupun fokus ada di dinas kesehatan.

”Seperti halnya dengan TBC, kita juga menurunkan angka TBC semua di ajak untuk menurunkan dengan cara lintas sektor mulai dari tingkat RT, RW, desa, kecamatan lalu OPD semua kita libatkan,”katanya.

Selain itu juga, tambah Rahmat Setiadi, pihaknya juga melibatkan dari sektor pendidikan yang mana semua universitas di Kabupaten Serang yang sudah bekerja sama. Selain itu juga organisasi kesehatan semua dilibatkan berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting.

”Mudah-mudahan dengan adanya kontribusi dan kerjasama lintas sektor semua yang ada di Kabupaten Serang, ini bisa menurunkan angka stunting lebih baik lagi. Kalau memungkinkan sampai zero,”tandasnya.

Sekadar diketahui, untuk target Tahun 2025 angka stunting secara nasional sebesar 18,2 persen. Jadi, Kabupaten Serang hanya menyisakan atau mengejar 1,8 persen pada akhir 2025 turun sesuai dengan target nasional.

Turut hadir Plt Kepala Bapperida yang juga Asda 3 Setda Kabupaten Serang, Ida Nuraida, Kepala DKBPPPA Haerofiatna, sejumlah Kepala OPD terkait, para camat, dan para Kepala Puskesmas se Kabupaten Serang.(Nsr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *